Dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tahun 2022, SMAK Setia Bakti Ruteng melaksanakan apel bendera dengan mengenakan busana adat Manggarai.

Guru-guru, pegawai, serta siswa siswi terlihat rapi saat mengenakan busana Manggarai seperti sarung songke, sapu, dan retu saat apel bendera yang digelar pada Jumat (13/5/2022).

“Semua SMA dan SMK berdasarkan instruksi dari Dinas Pendidikan Provinsi, kami apelnya hari ini,” kata Kepala SMAK Setia Bakti, Sr. Irmina Bezo kepada Ekora NTT.

Menurut Sr. Irmina, mengenakan pakaian adat saat apel hardiknas adalah instruksi yang disampaikan pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT kepada sekolah-sekolah.

Suster Irmina pun mengakui bahwa dengan mengenakan busana adat, peserta didik dilatih untuk mencintai budaya masing-masing.

“Supaya mereka tidak lupa. Kadang-kadang anak sekarang lupa akan budaya sendiri,” ujarnya.

SMAK Setia Bakti sendiri, kata Suster Irmina, telah melatih dan membina siswa-siswi mencintai budayanya lewat kegiatan ekstrakurikuler Sanggar Wela Songke.

“Kita di sekolah ada Sanggar Wela Songke, di situ kita latih anak-anak dalam tariannya sesuai dengan budaya Manggarai. Dari pakaian maupun alat-alat musik lebih ke musik tradisional,”jelasnya.

Ia berharap, agar peserta didik sebagai generasi penerus tetap mencintai dan rasa memiliki akan budaya teristimewa budaya Manggarai sebagai identitas mereka. Hal tersebut agar terciptanya Manggarai Berbudaya dan NTT Berbudaya.

Senada disampaikan Elias Nivan, salah seorang guru di sekolah itu. Menurut Nivan budaya merupakan bagian dari pendidikan.

Untuk itu, ujar dia, kebudayaan harus diajar dan diwariskan dari generasi ke generasi. Pengenaan busana adat mesti terus dilakukan baik pada saat Hardiknas maupun pada upacara penting lainnya.

“Pada moment perayaan Hardiknas hari ini saya merasa bangga karena bagaimana budaya Manggarai diperlihatkan dengan busana adatnya,”tutupnya.

Tag : Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas)   SMAK Setia Bakti Ruteng